"HIDUP ITU KAYA NIUP BALON"


..............

Pernahkah kalian merasa mendapat masalah yang belum kalian tau jalan keluarnya.? Atau pernahkah kalian merasa harus mengahadapi suatu masalah yang kalian takutkan.?

Pasti pernah, karena memang ya begitulah hidup. Masalah selalu saja datang. Bahkan hampir bisa dirumuskan seperti ini :

“Kehidupan = Masalah”

Hidup tanpa masalah itu bagaikan mati, mati di tengah-tengah kehidupan. Sepi, sepi di tengah-tengah keramaian. Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti punya masalahnya masing-masing. Masalah dalam keluarga, pekerjaan, percintaan dan masih banyak hal-hal lainnya dalam kehidupan yang merupakan sumber dari permasalah yang kita hadapi.

Jangan  salahkan masalahnya, jangan salahkan sumber masalah tersebut. Tapi salahkan diri kamu yang tak punya cukup keberanian untuk mengahapi masalah tersebut.

Mungkin aku yang menulis ini juga belum sepenuhnya bisa berani dalam menghadapi semua masalah yang ku dapat di kehidupan ini. Tapi setidaknya aku selalu berusaha untuk tidak menghindari masalah. Karena aku percaya, masalah tidak akan selesai jika di hindari.

Jika menghindar dari masalah mungkin terasa masalah ini sepertinya sudah selesai, tapi menghadapi masalah itu adalah takdir yang harus kita jalani. Waktu terus berjalan maju, jika tidak dihadapi sekarang, suatu saat nanti masalah itu pasti tetap mengikuti.

Pertanyaannya, “mau sampai kapan.?”

Hadapi sekarang atau malah berlarut nanti dan makin besar. That’s the choice.
Percaya saja tuhan menciptakan masalah itu satu paket dengan jalan keluarnya. Tak ada masalah yang tak bisa dilewati.

“MASALAH” hal itu terlihat menakutkan diawal. Ketika kita mendapat sebuah masalah, hal lumrah yang biasa kita temukan biasanya adalah stress dan jadi banyak pikiran. Kita jadi dipenuhi oleh pikiran-pikiran hal apa yang bakal terjadi nanti akibat masalah ini. Ya, hal itu biasa ko. Karena memang.....

“LIFE IS LIKE BLOWING A BALLOON”

Hidup itu kaya niup balon. (simple banget kan)

Ohya pernah gak si kalian meniup sebuah balon sampe balon itu besar banget.?
Nah sekarang coba deh kalian bayangin gimana rasanya kalo kalian disuruh meniup balon yang sudah besar itu menjadi lebih besar lagi. Kalian pasti gamau kan.? Karena takut pecah. Tapi mau gamau itu udah takdir kalian untuk meniup balon itu. Gimana dong.? jadi itu harus dilakuin kan.

Pertanyaannya, “Mau niup balon itu sekarang apa entar.?”

Tapi aku yakin diantara kalian pasti ada yang pernah meniup balon hingga pecah saat balon masih menempel di bibir kalian. Aku pun pernah merasakannya.

Waktu itu aku pernah meniup balon hingga besar dengan bibirku, tapi seseorang menyuruhku meniupnya lebih besar lagi. Aku pun terus meniupnya dengan penuh rasa takut, rasa ragu, dan dipenuhi banyak pertanyaan dipikiranku.

“balon ini masih kuat ditiup lagi atau tidak ya.?”
“gimana ya kalo balon ini pecah dibibirku.?”

Lalu muncul di pikiranku akibat yang terjadi pada bibirku jika balon ini pecah.

“nanti kalo balon ini pecah di bibirku pasti kan sakit, bisa jadi bakal terjadi luka dibibirku”
“kalo kena mata gimana.?”
“kalo nanti kena mata trus jadi buta gimana.?” Dan lain sebagainya.

Tapi aku terus meniupnya karena aku harus melakukannya. Dan tiba-tiba “DUARRR.!!” Balon itu pecah dibibirku.

Tapi apakah hal yang aku takutkan tadi benar.? Mari kita telusuri.

Setelah balon itu pecah dibibirku, yang ku rasakan terkejut luar biasa. Tapi semua rasa takut, rasa ragu yang kurasakan tadi seketika menghilang. Ya karena semua itu sudah kulalui.

Yang terjadi bibirku ternyata tak seperti apa yang kubayangkan tadi, bibir ku hanya terasa sakit sedikit. Mata ku pun tak apa.

Aku harus meniup balon yang sudah besar itu menjadi lebih beasr lagi seperti tadi adalah sebuah masalah bagi ku, tapi aku coba untuk menghadapinya. Di awal aku merasakan takut dan ragu untuk menjalankannya, karena aku tidak tau apakah aku cukup kuat untuk mengahadapi ini.

Aku tak tau apakah aku bisa menahan rasa sakit yang akan aku rasakan jika balon itu nantinya meledak dibibirku. Karena dibayanganku rasa sakit yang besar yang akan aku rasakan. Dan aku yakin saat-saat pecahnya balon itu dibibirku pasti datang, dan aku tak tau kapan hal itu terjadi.

Tapi aku terus jalan kedepan menghadapinya, selaras dengan berjalannya waktu. Dan akhirnya aku bisa melaluinya.

“Life is like blowing a balloon” 
hidup itu seperti meniup balon. Sesimpel itulah sebuah masalah.

Sebuah kalimat itulah yang selalu membuatku kembali bersemangat dalam mengahadapi semua masalah. Karena masalah itu pasti datang, dan harus dihadapi. Diawal kita pasti merasa tidak bisa menghadapinya, kita merasa tidak punya cukup kekuatan untuk menghadapinya. 

tapi biarkanlah berjalan dan hadapi. Show must go on. Percaya dan yakinlah, masalah itu tak serumit yang kita fikirkan. Semua pasti bisa dilalui.


"Dewasa atau tidaknya seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia menyikapi masalahnya”



Terima Kasih

3 comments:

Erik Bagus Saputra Copyright. Powered by Blogger.

Blog Archive